Jumat, 13 April 2012

Kisah letusan Gunung Toba

Tak semua orang tahu peristiwa sekitar 70.000 tahun lalu di wilayah yang kini menjadi Danau Toba. Kala itu, terjadi letusan dahsyat gunung api purba, yang diyakini terbesar dalam kurun waktu 2 juta tahun terakhir. Toba sebelumnya adalah gunung purba.

Seperti dimuat situs Badan Antariksa AS, NASA, dalam waktu sekitar dua minggu, ribuan kilometer kubik puing dimuntahkan dari Kaldera Toba di Sumatera Utara. Aliran piroklastik--awan yang merupakan campuran gas panas, serpihan batu, dan abu--mengubur wilayah sekitar 20.000 kilometer persegi di sekitar kaldera.

Di Pulau Samosir, tebal lapisan abu bahkan mencapai 600 meter. Abu Toba juga menyebar ke seluruh dunia. Di India misalnya, ketebalan abu sampai 6 meter.

Pasca letusan, Gunung Toba kolaps, meninggalkan kaldera modern yang dipenuhi air--menjadi Danau Toba. Sementara, Pulau Samosir terangkat oleh magma di bawah tanah yang tidak meletus. Gunung Pusuk Buhit di dekat danau itu juga terbentuk pasca letusan.

Awalnya ilmuwan menduga, letusan Toba menyebabkan penurunan suhu global hingga 10 derajat Celcius selama hampir satu dekade dan membinasakan sebagian besar umat manusia. Meski penelitian terbaru menyebut, efek cuaca yang disebabkan letusan Toba tak sedahsyat itu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar