GARAM mungkin biasa ada di dapur kita. Fungsinya sudah jelas, memberikan rasa ekstra pada masakan. Fakta-fakta menarik berikut akan membahas mengenai hubungan antara garam dan kesehatan Anda.
Asin adalah rasa utama pada garam. Tanpa garam, masakan akan terasa hambar, namun jika berlebihan garam, juga membuat rasa masakan Anda menjadi tidak lezat. Berikut fakta tentang garam yang mungkin belum Anda ketahui, seperti dilansirHealthcentral.
Kurang garam dapat menyelamatkan hidup Anda
Sebuah studi di British Medical Journal menunjukkan bahwa jika kita memotong asupan garam dengan 3 gram per hari, dapat mengurangi kasus penyakit jantung koroner, stroke, dan serangan jantung yang diakibatkan oleh konsumsi garam berlebih.
Terlalu sedikit garam juga dapat membunuh Anda
Kekurangan garam ternyata juga berbahaya bagi kesehatan Anda. Biasanya para atlet pada olahraga ketahanan tubuh yang rentan kekurangan natrium. Hiponatremia terjadi ketika seseorang minum berlebihan air, menghasilkan konsentrasi yang sangat rendah natrium dalam darah. Masalah paling serius, seorang atlet dapat mengalami kejang, koma, atau kematian.
Garam laut tidak lebih baik dari garam meja
Garam laut dan garam meja dikatakan pada dasarnya memiliki nilai gizi yang sama. Perbedaan utama adalah bagaimana mereka diproses, rasa, dan tekstur mereka, bukan susunan kimiawi mereka. Garam laut diproduksi melalui penguapan air laut, yang memiliki sedikit mineral, tergantung dari jenis air lautnya. Sementara garam meja dibuat dari garam air bawah tanah yang terdapat mineral alami dan biasanya ditambahkan mineral iodium. Namun, keduanya punya natrium klorida yang sama sehingga Anda tidak harus mengonsumsi lebih dari 2.300 mg sehari.
Kalium adalah penetral natrium
Natrium dan kalium erat hubungannya dengan tekanan darah. Kalium ternyata dapat menurunkan tekanan darah, sama halnya saat Anda mengurangi asupan natrium. Namun, kebanyakan dari kita mengonsumsi makanan olahan yang membuat kalium tidak bekerja secara efektif.
Diet asin bisa menempatkan Anda pada risiko osteoporosis dan batu ginjal
Ketika asupan sodium terlalu tinggi, tubuh akan membuangnya melalui urin. Tapi, sepanjang proses tersebut, sodium melekat pada kalsium dan membawanya sepanjang proses pengeluaran. Hal tersebut tentu dapat menghabiskan kalsium dalam tubuh Anda. Selain itu, kadar kalsium yang terlalu tinggi dalam urin dapat menyebabkan batu ginjal
Asin adalah rasa utama pada garam. Tanpa garam, masakan akan terasa hambar, namun jika berlebihan garam, juga membuat rasa masakan Anda menjadi tidak lezat. Berikut fakta tentang garam yang mungkin belum Anda ketahui, seperti dilansirHealthcentral.
Kurang garam dapat menyelamatkan hidup Anda
Sebuah studi di British Medical Journal menunjukkan bahwa jika kita memotong asupan garam dengan 3 gram per hari, dapat mengurangi kasus penyakit jantung koroner, stroke, dan serangan jantung yang diakibatkan oleh konsumsi garam berlebih.
Terlalu sedikit garam juga dapat membunuh Anda
Kekurangan garam ternyata juga berbahaya bagi kesehatan Anda. Biasanya para atlet pada olahraga ketahanan tubuh yang rentan kekurangan natrium. Hiponatremia terjadi ketika seseorang minum berlebihan air, menghasilkan konsentrasi yang sangat rendah natrium dalam darah. Masalah paling serius, seorang atlet dapat mengalami kejang, koma, atau kematian.
Garam laut tidak lebih baik dari garam meja
Garam laut dan garam meja dikatakan pada dasarnya memiliki nilai gizi yang sama. Perbedaan utama adalah bagaimana mereka diproses, rasa, dan tekstur mereka, bukan susunan kimiawi mereka. Garam laut diproduksi melalui penguapan air laut, yang memiliki sedikit mineral, tergantung dari jenis air lautnya. Sementara garam meja dibuat dari garam air bawah tanah yang terdapat mineral alami dan biasanya ditambahkan mineral iodium. Namun, keduanya punya natrium klorida yang sama sehingga Anda tidak harus mengonsumsi lebih dari 2.300 mg sehari.
Kalium adalah penetral natrium
Natrium dan kalium erat hubungannya dengan tekanan darah. Kalium ternyata dapat menurunkan tekanan darah, sama halnya saat Anda mengurangi asupan natrium. Namun, kebanyakan dari kita mengonsumsi makanan olahan yang membuat kalium tidak bekerja secara efektif.
Diet asin bisa menempatkan Anda pada risiko osteoporosis dan batu ginjal
Ketika asupan sodium terlalu tinggi, tubuh akan membuangnya melalui urin. Tapi, sepanjang proses tersebut, sodium melekat pada kalsium dan membawanya sepanjang proses pengeluaran. Hal tersebut tentu dapat menghabiskan kalsium dalam tubuh Anda. Selain itu, kadar kalsium yang terlalu tinggi dalam urin dapat menyebabkan batu ginjal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar