Senin, 19 Maret 2012

Tidur Larut, Anak Lebih Berisiko Obesitas



Kelebihan berat badan atau obesitas kini sudah menjadi masalah umum tidak hanya orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Menjalankan pola diet sehat seimbang yang diimbangi olahraga teratur merupakan cara terbaik untuk mencegah kegemukan.

Ada cara yang lebih mudah dan sederhana untuk menjaga berat badan anak Anda tetap ideal. Sebuah riset terbaru mengindikasikan bahwa waktu istirahat yang lebih awal dan durasi tidur yang cukup dapat menekan risiko anak mengalami kegemukan. Anak-anak yang terbiasa tidur lebih awal dan bangun lebih awal akan memiliki tubuh lebih ramping dan aktif secara fisik ketimbang anak yang terbiasa tidur larut malam.

Dalam risetnya, para peneliti dari University of South Australia mencatat waktu tidur dan waktu bangun dari 2.200 peserta, berusia 9-6 tahun. Peserta yang memiliki waktu tidur lebih baik, umumnya tidur lebih awal (pukul 09:20) dan bangun lebih awal (pukul 07:00). Sedangkan mereka yang memiliki jam tidur buruk, tidur (pukul 22:40) dan bangun (pukul 08:20). Kemudian peneliti membandingkan bobot para peserta.

Penelitian yang dipublikasikan dalam journal Sleep itu menunjukkan bahwa anak-anak yang tidur larut malam dan bangun terlambat berada pada risiko 1,5 kali lebih besar menjadi gemuk daripada mereka yang tidur dan bangun lebih awal. Bahkan, anak-anak yang tidur larut malam hampir dua kali lebih mungkin tidak aktif secara fisik dan 2,9 kali lebih mungkin untuk duduk di depan TV, komputer atau bermain video game selama berjam-jam lebih dari batas yang direkomendasikan.

"Dalam beberapa tahun terakhir para ilmuwan menyadari bahwa anak-anak yang kurang tidur cenderung memiliki kondisi kesehatan yang buruk," kata Dr Carol Maher peneliti utama.

"Anak yang tidur larut lalu bangun kesiangan, dan anak-anak yang tidur lebih awal dan bangun lebih pagi secara virtual memiliki durasi istirahat yang sama secara total. Para ilmuwan menemukan, dalam beberapa tahun terakhir anak-anak yang kurang tidur cenderung melakukan hal-hal yang merugikan kesehatan, termasuk yang berisiko membuat tubuh menjadi kegemukan dan obes. Tsudi ini mengindikasikan bahwa waktu tidur juga bahkan lebih penting," tambah Maher.
Di pagi hari, kata Maher, lebih kondusif untuk anak-anak dan remaja dibandingkan malam hari, di mana tersedia program TV yang menarik dan kesempatan melakukan aktivitas jejaring sosial. Hubungan antara waktu serta ketersediaan aktivitas mungkin dapat menjelaskan kenapa perilaku yang kurang aktif (sedentari) terkait dengan waktu tidur yang larut, tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar