Berpisah dengan pasangan memang tak mengenakkan. Apalagi jika sudah terlanjur cinta. Tak heran jika pascaperpisahan, keinginan untuk menghubungi mantan pacar, bahkan hasrat untuk kembali menjalin hubungan, tak terbendung lantaran tak bisa melupakan mantan pacar. Anda bisa lebih mudah mengatasi kondisi tak nyaman pascaputus hubungan ini, dengan menjalani sejumlah kiat dari pakar ini.
Rebecca Gladding, MD, penulis You Are Not Your Brain, mengatakan, jika Anda mengatasi kondisi pascaputus dengan cara yang benar, akan lebih mudah bagi Anda untuk melupakan mantan, cepat pulih kembali, dan menemukan hubungan baru yang lebih baik.
1. Cari fokus lain dalam 30 menit
Si dia ternyata bukan tipe pria yang tepat untuk Anda, lalu Anda memutuskan hubungan. Namun, setiap kali akhir pekan kok justru Anda yang merindukan mantan pacar? Rasa rindu ini kemudian memicu keinginan untuk sekadar menelepon atau bahkan bertemu. Perasaan ini muncul bisa jadi karena Anda kesepian atau karena sedang merasa bosan. Apalagi jika rutinitas sebelumnya, Anda dan dia selalu menghabiskan waktu bersama di akhir pekan.
Gladding menyarankan, ikuti aturan main 30 menit. Ketika Anda mulai terpicu untuk menelepon atau bahkan ingin bertemu dengan mantan pacar, ubah fokus Anda. Kuncinya ada di pikiran Anda.
Sejak munculnya keinginan tersebut, hingga 30 menit ke depan, cari fokus perhatian yang lain. Lakukan kegiatan yang Anda suka, seperti menulis di blog atau kegiatan lain.
"Mungkin cara ini terdengar terlalu sederhana, atau bahkan tak mungkin. Namun dengan mengubah fokus dan melakukan kegiatan lain selama 30 menit, keinginan untuk menelepon mantan pacar justru akan memudar. Anda juga bisa tetap fokus dan berada di jalur yang benar jika memberikan waktu pada diri sendiri untuk melakukan hal positif sebagai cara mengalihkan perhatian Anda," jelas Gladding.
2. Identifikasi pemicu masalah
Keinginan menelepon atau bertemu mantan pacar karena perasaan kangen boleh jadi menimbulkan masalah pascaputus hubungan. Luangkan waktu sesaat untuk mengenali pemicu spesifik dari masalah perasaan ini.
"Kebanyakan perempuan mengalami masalah perasaan seperti ini karena ada pemicunya. Jadi, kenali pemicunya secara spesifik. Pikirkan kembali, hal apa atau perilaku yang membuat Anda terjebak dengan perasaan tersebut," katanya.
Misalnya, membaca status atau komentar-komentar di Facebook mantan pacar, mendengarkan musik favorit Anda dan dia, pergi ke restoran tempat Anda biasa berkencan. Singkirkan semua hal ini, yang membuat Anda kembali teringat padanya. Jika perlu, block sementara posting Facebook mantan pacar Anda.
Kenali penyebab yang membuat perasaan Anda mudah rapuh pascaputus hubungan. Segera lakukan tindakan untuk mengatasinya, jangan justru membuat diri Anda terjebak dalam perasaan tersebut.
3. Cari teman bicara
Alihkan perhatian Anda dari segala sesuatu tentang mantan pacar, kepada hal lain. Misalnya, dengan berbincang bersama teman yang suka bicara. Libatkan diri Anda dalam percakapan seru tentang berbagai hal bersama teman-teman dekat Anda. Nikmati suasana berbeda dengan status lajang Anda.
"Anda kerapkali bertanya-tanya si dia sedang apa atau apakah si dia sudah punya pacar baru, dan lain sebagainya. Jika pikiran-pikiran ini mulai muncul, segera hubungi teman-teman Anda. Berbincanglah dengan teman-teman Anda. Cari topik seru yang bisa mengalihkan perhatian Anda," jelas Gladding.
4. Membuat daftar
Berpikirlah realistis pascaputus hubungan. Caranya, buat daftar tiga alasan mengapa Anda lebih baik tanpa dia. Anda boleh memasukkan alasan mengapa si dia tak cocok untuk Anda. Misalnya, si dia tidak cocok dengan ibu Anda. Atau si dia tak pernah mendukung aktivitas Anda. Apa pun itu, tuliskan sejumlah alasan yang menguatkan Anda, secara realistis, bahwa si dia memang bukan pasangan yang tepat.
"Cara ini membantu Anda untuk merasa lebih nyaman dengan kondisi dan keputusan saat ini, termasuk mencegah hadirnya kembali perasaan atau keinginan bersama mantan pacar," tandas Gladding.
Si dia ternyata bukan tipe pria yang tepat untuk Anda, lalu Anda memutuskan hubungan. Namun, setiap kali akhir pekan kok justru Anda yang merindukan mantan pacar? Rasa rindu ini kemudian memicu keinginan untuk sekadar menelepon atau bahkan bertemu. Perasaan ini muncul bisa jadi karena Anda kesepian atau karena sedang merasa bosan. Apalagi jika rutinitas sebelumnya, Anda dan dia selalu menghabiskan waktu bersama di akhir pekan.
Gladding menyarankan, ikuti aturan main 30 menit. Ketika Anda mulai terpicu untuk menelepon atau bahkan ingin bertemu dengan mantan pacar, ubah fokus Anda. Kuncinya ada di pikiran Anda.
Sejak munculnya keinginan tersebut, hingga 30 menit ke depan, cari fokus perhatian yang lain. Lakukan kegiatan yang Anda suka, seperti menulis di blog atau kegiatan lain.
"Mungkin cara ini terdengar terlalu sederhana, atau bahkan tak mungkin. Namun dengan mengubah fokus dan melakukan kegiatan lain selama 30 menit, keinginan untuk menelepon mantan pacar justru akan memudar. Anda juga bisa tetap fokus dan berada di jalur yang benar jika memberikan waktu pada diri sendiri untuk melakukan hal positif sebagai cara mengalihkan perhatian Anda," jelas Gladding.
2. Identifikasi pemicu masalah
Keinginan menelepon atau bertemu mantan pacar karena perasaan kangen boleh jadi menimbulkan masalah pascaputus hubungan. Luangkan waktu sesaat untuk mengenali pemicu spesifik dari masalah perasaan ini.
"Kebanyakan perempuan mengalami masalah perasaan seperti ini karena ada pemicunya. Jadi, kenali pemicunya secara spesifik. Pikirkan kembali, hal apa atau perilaku yang membuat Anda terjebak dengan perasaan tersebut," katanya.
Misalnya, membaca status atau komentar-komentar di Facebook mantan pacar, mendengarkan musik favorit Anda dan dia, pergi ke restoran tempat Anda biasa berkencan. Singkirkan semua hal ini, yang membuat Anda kembali teringat padanya. Jika perlu, block sementara posting Facebook mantan pacar Anda.
Kenali penyebab yang membuat perasaan Anda mudah rapuh pascaputus hubungan. Segera lakukan tindakan untuk mengatasinya, jangan justru membuat diri Anda terjebak dalam perasaan tersebut.
3. Cari teman bicara
Alihkan perhatian Anda dari segala sesuatu tentang mantan pacar, kepada hal lain. Misalnya, dengan berbincang bersama teman yang suka bicara. Libatkan diri Anda dalam percakapan seru tentang berbagai hal bersama teman-teman dekat Anda. Nikmati suasana berbeda dengan status lajang Anda.
"Anda kerapkali bertanya-tanya si dia sedang apa atau apakah si dia sudah punya pacar baru, dan lain sebagainya. Jika pikiran-pikiran ini mulai muncul, segera hubungi teman-teman Anda. Berbincanglah dengan teman-teman Anda. Cari topik seru yang bisa mengalihkan perhatian Anda," jelas Gladding.
4. Membuat daftar
Berpikirlah realistis pascaputus hubungan. Caranya, buat daftar tiga alasan mengapa Anda lebih baik tanpa dia. Anda boleh memasukkan alasan mengapa si dia tak cocok untuk Anda. Misalnya, si dia tidak cocok dengan ibu Anda. Atau si dia tak pernah mendukung aktivitas Anda. Apa pun itu, tuliskan sejumlah alasan yang menguatkan Anda, secara realistis, bahwa si dia memang bukan pasangan yang tepat.
"Cara ini membantu Anda untuk merasa lebih nyaman dengan kondisi dan keputusan saat ini, termasuk mencegah hadirnya kembali perasaan atau keinginan bersama mantan pacar," tandas Gladding.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar