Oleh karenanya semua pada kaget ketika si isteri minta cerai hanya setelah dua bulan mereka menikah. Ada yang aneh. Gugatan cerai diajukan ke KUA. Mereka kemudian di panggil ke kantor oleh Kepala KUA yang kebetulan adalah tetangga mereka sendiri. Kepala KUA berniat mendamaikan mereka, jangan sampai bercerai.
“Kenapa minta cerai? Bukannya selama ini kalian rukun-rukun saja, bahkan dari semasa berpacaran dulu?” tanya Kepala KUA kepada si isteri.
“Nafkah batin saya tidak terpenuhi”.
“Betul begitu?” tanya Kepala KUA kepada si suami
“Betul sekali”, jawabnya mantap.
“Kok bisa? Nggak mampu?”
“Sampeyan jangan sembarangan ya, saya ini sehat wal afiat, gagah perkasa”.
“So…”.
“Saya sangat mencintai isteri saya. Bahkan kelewat amat sangat mencintainya. Cinta saya cinta yang suci. Saya tidak tega menghamili isteri saya sendiri. Masak isteri yang dicintai dihamili. Kejam nian!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar