Riwayat percintaan kekasih bisa memberitahu Anda banyak hal tentang dirinya. Siap mengungkap rahasianya di masa lampau?
1. Dia menganut monogami "berantai".
Si dia tidak pernah berstatus jomblo lebih dari dua minggu, tanpa pernah sekali pun menduakan pacarnya. Positifnya, si dia seorang pria yang tidak takut menghadapi komitmen. Dia juga tipe orang yang merasa senang apabila mendapatkan kasih sayang dan perhatian tak terbagi dari orang yang menyintainya. Sebagai balasan, dia juga bersedia memberikan perhatian serupa kepada kekasihnya.
Negatifnya, kebiasaan berpindah dari satu hubungan cinta ke hubungan lainnya tanpa memberikan jeda, bisa menandakan si dia adalah pria yang merasa tak nyaman terhadap dirinya sendiri sehingga selalu butuh kehadiran pendamping.
Dia pernah berselingkuh.
Masa lalu yang kelam bukan menjadi jaminan 100 persen bahwa ia juga akan mengkhianati kepercayaan Anda. Namun tak ada salahnya berbicara dengannya mengenai latar belakang tindakannya menduakan kekasih di masa lalu.
Ajukan pertanyaan secara santai tanpa berkesan menginterogasi. Jika dia tidak memiliki alasan masuk akal atas perlakuannyanya dulu, dan tidak memberikan sinyal penyesalan, serta niat memperbaiki kelakuannya, maka Anda mesti bersiap akan kemungkinan bahwa peristiwa tersebut akan terulang lagi kelak.
3. Dia pernah dikhianati
Seseorang yang pernah dikhianati di masa lalu kemungkinan besar akan menyimpan trauma dan bermasalah dalam membuka diri serta memercayai orang lain.
Sebagai kekasih, Anda perlu berupaya, secara bertahap, mengembalikan rasa percaya diri dan keyakinannya akan hubungan cinta. Jangan lekas meradang apabila ia menunjukkan gelagat ingin menjauh tanpa kejelasan. Kemungkinan, itu adalah caranya melindungi diri dari kemungkinan sakit hati karena merasa tak mampu menjangkau diri Anda.
Yakinkan si dia bahwa Anda akan selalu mendukung dan berada di sisinya sebagai kekasihnya. Jika sudah merasa nyaman, pada akhirnya nanti dia akan bersedia membuka diri.
4. Dia belum pernah punya kekasih
Jika si dia belum pernah terlibat hubungan romantis, sebelum bersama Anda, kemungkinan ia tipe pria perfeksionis yang pemilih dan ingin mengendalikan segala hal.
Kalau Anda ingin meneruskan hubungan dengannya, Anda mesti menegosiasikan beberapa hal. Seperti hal apa yang bisa dikendalikan olehnya, dan mana yang mesti lepas dari campur tangannya.
Kemungkinan lain, si dia takut menghadapi penolakan sehingga tidak berani bergerak mendekati perempuan sebelum yakin betul akan tindakannya.
Berhubung si dia belum berpengalaman dalam membangun hubungan, Anda perlu bersabar dalam memberikan "pelajaran" di dunia percintaan.
5. Si dia playboy
Julukan playboy takkan singgah begitu saja pada seorang pria tanpa ada latar belakangnya. Meski tindak tanduknya di depan Anda tak menunjukkan karakter ini, Anda tetap perlu waspada.
Jika tak mau menjadi salah satu korbannya, mulailah mengenali gelagatnya. Lalu susun strategi untuk mengantisipasi kebiasaannya membuat Anda lengah dan melancarkan serangan yang mampu membuat Anda takluk terhadapnya.
6. Hobi mengencani "drama queen"
Pria yang punya pengalaman mengencani drama queen, punya kecenderungan mengubah pasangan menjadi orang yang emosional dan terobsesi pada hubungan cintanya.
Caranya, bisa dengan strategi tarik-ulur yang bikin penasaran. Bisa juga dengan melakukan sesuatu yang membuat kekasihnya begitu bergantung pada dirinya.
Sikap seperti ini ditunjukkannya karena memang ia menikmati drama yang terjadi. Di sisi lain, si dia ingin merasa dirinya si pahlawan yang menyelamatkan "tuan puteri", kekasihnya yang sedang kalut.
Masa lalu yang kelam bukan menjadi jaminan 100 persen bahwa ia juga akan mengkhianati kepercayaan Anda. Namun tak ada salahnya berbicara dengannya mengenai latar belakang tindakannya menduakan kekasih di masa lalu.
Ajukan pertanyaan secara santai tanpa berkesan menginterogasi. Jika dia tidak memiliki alasan masuk akal atas perlakuannyanya dulu, dan tidak memberikan sinyal penyesalan, serta niat memperbaiki kelakuannya, maka Anda mesti bersiap akan kemungkinan bahwa peristiwa tersebut akan terulang lagi kelak.
3. Dia pernah dikhianati
Seseorang yang pernah dikhianati di masa lalu kemungkinan besar akan menyimpan trauma dan bermasalah dalam membuka diri serta memercayai orang lain.
Sebagai kekasih, Anda perlu berupaya, secara bertahap, mengembalikan rasa percaya diri dan keyakinannya akan hubungan cinta. Jangan lekas meradang apabila ia menunjukkan gelagat ingin menjauh tanpa kejelasan. Kemungkinan, itu adalah caranya melindungi diri dari kemungkinan sakit hati karena merasa tak mampu menjangkau diri Anda.
Yakinkan si dia bahwa Anda akan selalu mendukung dan berada di sisinya sebagai kekasihnya. Jika sudah merasa nyaman, pada akhirnya nanti dia akan bersedia membuka diri.
4. Dia belum pernah punya kekasih
Jika si dia belum pernah terlibat hubungan romantis, sebelum bersama Anda, kemungkinan ia tipe pria perfeksionis yang pemilih dan ingin mengendalikan segala hal.
Kalau Anda ingin meneruskan hubungan dengannya, Anda mesti menegosiasikan beberapa hal. Seperti hal apa yang bisa dikendalikan olehnya, dan mana yang mesti lepas dari campur tangannya.
Kemungkinan lain, si dia takut menghadapi penolakan sehingga tidak berani bergerak mendekati perempuan sebelum yakin betul akan tindakannya.
Berhubung si dia belum berpengalaman dalam membangun hubungan, Anda perlu bersabar dalam memberikan "pelajaran" di dunia percintaan.
5. Si dia playboy
Julukan playboy takkan singgah begitu saja pada seorang pria tanpa ada latar belakangnya. Meski tindak tanduknya di depan Anda tak menunjukkan karakter ini, Anda tetap perlu waspada.
Jika tak mau menjadi salah satu korbannya, mulailah mengenali gelagatnya. Lalu susun strategi untuk mengantisipasi kebiasaannya membuat Anda lengah dan melancarkan serangan yang mampu membuat Anda takluk terhadapnya.
6. Hobi mengencani "drama queen"
Pria yang punya pengalaman mengencani drama queen, punya kecenderungan mengubah pasangan menjadi orang yang emosional dan terobsesi pada hubungan cintanya.
Caranya, bisa dengan strategi tarik-ulur yang bikin penasaran. Bisa juga dengan melakukan sesuatu yang membuat kekasihnya begitu bergantung pada dirinya.
Sikap seperti ini ditunjukkannya karena memang ia menikmati drama yang terjadi. Di sisi lain, si dia ingin merasa dirinya si pahlawan yang menyelamatkan "tuan puteri", kekasihnya yang sedang kalut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar