Minggu, 11 September 2011

TEMAN SEJATI


Kejujuran, sikap apa adanya sekarang ini menjadi barang langka dan mahal. Sementara kepura-puraan, penjilat, baik didepan buruk dibelakang seakan sudah menyatu dengan jiwa manusia sekarang.
Coba kita belajar dari angin, jika dia melewati kebun bunga, maka dia membawa aroma harum tanpa melebhkan atau menguranginya, begitupun saat melewati bangkai, ia juga membawa aroma tak sedap tanpa dikurangi atau ditambahi.
Kita mungkin sudah sering menemukan orang yang bermuka manis didepan kita, namun dibelakang kita, bertolak belakang, itulah watak munafik. Dia juga bisa berwujud teman atau orang yang kita sangat sayangi.
Bagaimana sikap kita?

Untuk membentengi diri dari para penjilat adalah dengan selalu waspada, jangan terpengaruh dengan pujian atau cacian, dua hal ini sama saja, tidak akan banyak pengaruhnya bagi kita. Kita takkakn kenyang hanya dengan segudang sanjungan, kita tidak mungkin kelaparan hanya karena banyak yang mencaci-maki, asal kita benar jangan pedulikan dua hal ini.
Teman sejati adalah sahabat yang berani mengatakan salah ketika kita salah, dan tidak melebih-lebihkan dengan pujian palsu kala kita benar. Tidak sedikit persahabatan yang retak hanya karena teman yang sering mengiyakan saja, walau sebenarnya dia tahu bahwa kita salah. Lebih parah lagi kalau dia mengatakan kesalahan kita tidak didepan kita, tapi justru kesalahan itu dibeberkan dibelakang kita.
Jika kita menemukan sahabat yang berani jujur, segera dekati dan jadikan dia teman dalam mengarungi hidup ini, insaya Allah akan terbuka rahasia-rahasia dibalik semua mistery kehidupan, tapi jika menemukan teman yang bermuka dua, maka jangan segan-segan segera ingatkan dia, jika masih belum berubah tinggalkan dia, sebab tak ada manfaatnya bagi kita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar